Q&A

Image from here


Pagi-pagi buta emang saat yang tepat buat selancar. Kenapa? Karena loadingnya cepet banget! :p Tapi di pagi buta ini aku merasa kayak permen nano-nano, rame banget rasanya. Seneng, sedih, asem banget, banyak lagi deh. Tapi kayaknya sedihnya lagi mendominasi nih. Pas banget deh, baca yang seharusnya nggak perlu dibaca. Pengennya nangis, tapi males ngluarin air mata. Sayang kalo dihamburin cuma buat kayak ginian doang. (Kayak ginian? Aku rasa nggak sebatas kayak gituan doang ya. Nah lho, bingung sendiri!)

Tulisan Saya

Ada banyak yang pengen aku uraikan di sini. Yang pertama tentang tulisan. Emm, baru saja baca-baca blog. Dan menurut penilaianku, tulisanku itu paling jelek dan nggak ada seni-seninya. Monoton. Tulisan yang terlalu simple dan membuatku merasa malu sendiri. Terus terang saya suka menulis dan lebih suka menikmatinya sendiri. Biasanya sih sebelum posting udah nulis dulu, tapi yang ada malah nggak semua tulisan yang udah dibikin di pos semua. Uahhhh.. Saya memang sedang krisis PD. Menulis aja nggak pede, apalagi ngomong. Haha. Kok aku nggak-multi-talent-banget ya. Setidaknya aku senang dengan apa yang aku miliki sekarang dan nggak pengen niru-niru orang lain. Tapi tetep aja malu. Udah lama banget pengen "niat" nulis, tapi karena terkendala rasa malas dan pelupa, jadinya yang keluar cuma setengah-setengah. Sekarang udah telat kali ya kalo mau posting tulisan-tulisan lamaku yang sebenernya banyak banget dan lagi-lagi cuma aku simpen sendiri. Bingung!
Tentang "Itu"

Aku sebenernya nggak pengen ngomongin ini, tapi rasanya nggak bisa juga dipendem sendiri, paling nggak harus ditulis.

Bagaimana perasaanmu saat ini?
Emm. Sebenarnya aku sedang jatuh cinta.

Lalu kenapa sedih?
Wait, wait, wait, siapa yang sedih? Aku nggak sedih, cuma pengen nangis aja. Tapi nggak keluar sih. Sakit? Eh, tapi masa iya sih? Nggak yakin juga sama yang lagi aku rasain. Rasanya terlalu susah diungkapin. Mungkin kecewa?

Emang kenapa sih? Cerita dong..
Emm, cerita nggak ya. Dari tadi nanya mulu. Kalo gantian aku yang tanya gimana?

Boleh deh, mau tanya apa sih?
Seberapa besar pengaruh masa lalu dalam kehidupan sekarang?

Hmm, pertanyaanmu susah juga, ya. Mikir dulu boleh nggak?
Ah, kelamaan. Eits, ini bukan aku. Aku sih bisa menempatkan masa lalu itu, dimana saja, yang penting bukan di masa ini. Gimana sih rasanya terkungkung dalam masa lalu orang lain? Mungkin aku juga yang salah, menganggap itu semua berlebihan. Atau mungkin cuma perasaanku saja? Ahh, malah bingung sendiri kan jadinya. Nggak mudeng. Aku harus gimana?

Pertanyaan kamu itu sebenernya bisa dijawab kok.
Udah ketemu jawabannya?

Yang bisa jawab cuma waktu..
SPEECHLESS

Post a Comment

0 Comments