Daun-daun dan bunga-bunga yang jatuh di bawah pohon flamboyan telah menggunung. Beberapa di antaranya beterbangan dibawa angin. Seorang gadis yang duduk di bawahnya berulangkali menyibakkan rambut yang sudah sudah mulai memanjang menutupi matanya yang bulat. Kursi panjang yang ia duduki pun penuh dengan sobekan-sobekan kertas yang sudah penuh coretan tinta, membentuk bulatan tak teratur, seperti habis diremas-remas. Tak kunjung putus asa, jari-jemarinya kembali menari-nari di atas kertas putih yang dipangkunya. Kadang ia berhenti menulis, seperti sedang berpikir keras, kadang mencoret-coret kalimat yang ia rasa kurang bagus.
Saat angin yang agak kencang tiba-tiba berhembus, ia berhenti dan meletakkan penanya. Kepalanya mendongak ke atas, mendapati guguran daun yang lebih banyak, beterbangan di atas kepalanya.
Aku rindu menikmati bunga-bunga flamboyan yang berjatuhan ini bersamamu, batin sang gadis.
Dengan senyum yang merona ia beranjak dari kursi itu, memunguti setiap kertas yang berserakan dan memasukkannya ke dalam tas. Ia pergi meninggalkan tempat itu, sambil berharap tiada yang tertinggal di sana, termasuk semua kenangannya.
to be contiued.. |
0 Comments