Aku rindu.
Aku rindu berbagi cerita denganmu.
Rindu pergi ngelayap berdua denganmu.
Rindu makan bareng, shopping bareng, dan melakukan hal lain bareng.
Rindu, if only you knew.
Image by cbaquiran |
Kala itu aku sudah SMA dan kamu masih SMP. Kita nekat ke Salatiga berdua, saat kedua orang tuaku pergi ke Solo. Naik Honda milik bapak, berdua. Pergi ke Ramayana, dan pulangnya malah sampai Lapangan Pancasila. Sempat ke Pasaraya juga. Kita pulang dan pergi melalui jalan yang berbeda. Yah, kenekatan kita kala itu. Dan aku nggak mau kamu menggantikan aku naik motor, alasannya karena kamu belum punya SIM. Padahal, aku hanya ingin kamu duduk tenang dan biarlah aku saja yang lelah. Kamu tak pernah tahu itu, tak pernah.
Kita pergi ke Semarang, kemana-mana, berdua.
Lulus SMA, kamu memutuskan untuk bekerja. Kita kehilangan waktu ngelayap kita, bukan karena aku tak mau, tapi jadwal kerjamu yang padat. Terkadang aku mengajakmu pergi saat aku dan kamu libur bersamaan. Tapi, terkadang kamu memutuskan untuk stay di rumah untuk isrirahat, pergi dengan pacarmu, atau tidak mau karena alasan bokek. Ayolah, aku bisa traktir kok, you don't need to worry, it's on me. I just miss going out with you like when we were younger.
Sudahlah...
Hari ini H-3 Lebaran dan aku bersiap-siap untuk pulang. Terpikir untuk memberimu kado, seperti yang kadang aku lakukan dulu, meski tak seberapa. Kubungkus dengan ala kadarnya, sambil menyelipkan secarik kertas bertuliskan isi hatiku, dalam bahasa Inggris. Aku malu untuk bilang Aku kangen dalam bahasa Indonesia. Aku malu dan takut hanya aku yang merasa rindu.
Kutuliskan harapan dan rasaku. Beberapa bulan lagi aku akan menikah dan mungkin akan lebih jarang lagi berjumpa denganmu, meski rumah kita sangat berdekatan. Bahkan saat aku di rumah pun aku jarang melihatmu, karena kesibukanmu bekerja.
Happy birthday my beloved niece. I really miss being crazy with you.
0 Comments