Dan Mereka



1
Selayak sinar mentari yang datang kala fajar menembus dedaunan, menghangatkan, dan menguapkan embun-embun dari hujan semalam. Mereka pun datang secara tiba-tiba tanpa kutahu saatnya dan akhirnya menembus dadaku, meresap dalam debarab jantung. Menghangatkan hati dan seluruh sendi-sendi dalam tubuhku. Seperti aliran darah yang membawa mereka hingga menyebar ke seluruh tubuh. Menguapkan mereka yang sebelumnya telah ada dengan mereka yang baru.

Pertanyaan yang sederhana kini muncul, siapa gerangan mereka?

Cahaya pelangi

2
Seketika pelangi yang telah lama kunanti, dalam penantian selepas hujan, hilang begitu saja. Dengan perlahan, namun meninggalkan seberkas luka. Hingga akhir penantian hujan, maka ia mereda, datang sinar matahari membiaskan, dan mncullah pelangi yang baru.

Lalu, siapa mereka?

Mereka, seperti pelangi yang sanggup memberi warna, lebih dari itu, hitam dan abu-abu sekalipun. Begitu pula kuning yang ceria, hijau yang menyejukkan, dan hitam yang kelam. Semua warna yang memberi arti baru.
Seperti embun, dengan titik-titik airnya yang mampu bertahan pada sebuah daun, tak peduli dingin pagi yang menyerang. Dan matahari yang memberi kehangatannya kepada dunia, tanpa memandang.

Mereka adalah..

Post a Comment

0 Comments