"Khayalan ini setinggi-tingginya
Seindah-indahnya"
*Khayalan Tingkat Tinggi-Peterpan
Mungkin seperti itulah aku, pungguk yang merindukan bulan. Yah, aku memang sedang merindukan bulan. Bulan yang selalu hadir dalam setiap malamku. Bulan yang menghangatkan. Namun sebesar apapun ku merindukan bulan, takkan pernah bisa ku memeluk kelembutannya. Seperti yang telah kukatakan, hanya bagai seekor pungguk. Hhaha. Bulan pun akan menertawakanku. Ah, namun mustahil bulan menertawakanku, bahkan mendengarku pun tak akan. Aku hanya satu dari berjuta-juta manusia yang bisa mengamati, memandang, dan memandangi keindahannya dari tempat yang mungkin tak terlihat olehnya. Terlalu banyak bintang yang mengelilingi. Memang terlalu indah untuk dijadikan mimpi, bukan ? Rasanya pun aku tak ingin terjaga dari mimpi bila bisa kudekap pancaran cahayanya. Lagi-lagi hanya angan belaka. Biarlah kuhapus saja angan semu itu, biar kubuang saja, kulempar jauh-jauh ke tempat dimana aku tak bisa merindukannya kembali. Aku juga bukan pungguk ! Aku manusia biasa, tak mungkin bulan dapat kuraih. Mimpi, mimpi, mimpi, hanya mimpi. Sudahlah.. Biarlah mimpi itu menghampiri pungguk-pungguk yang lain yang siap mencium wanginya bunga yang mekar dalam lelapnya.
Hei! Itu D U L U
Hei! Itu D U L U
0 Comments