Hanya Air Matakah?

Merasa bad mood karena sesuatu yang kamu buat sendiri? Seharusnya kamu malu! Malu pada dirimu sendiri!

Itu memang salahku. Aku hanya satu dari segelintir manusia yang sulit untuk mengungkapkan isi hatiku dengan lisan. Tulisanlah yang mampu menampung segala uneg-uneg yang hampir saja meledak bila tak secepat kilat kubuang jauh-paling tidak kutuangkan dalam tulisan.

Aku rapuh? Mungkin. Bagaimana bisa? Aku tak mampu berbicara kepadamu. Aku tak mampu mengungkapkan kepadamu tentang apa yang kurasa. Kusimpan sendiri di hati, yang akhirnya menggunung dan membuat tangisku pecah. Ya. Tangis. Menangis. Air mata.

Merasa sangat kecil dan tak berdaya, hingga keberanianku surut untuk berbicara. Tiada ucapan yang mampu keluar dari mulutku, rasanya semua seperti terkunci. Pita suaraku enggan memproduksi suara. Semua membuatku tercekat. Pada saat yang bersamaan, suara yang seharusnya keluar itu menjadi tetesan air yang keluar melalui mata.

Bagaimana bisa suara menjadi air? Tentu tidak ada penjelasan yang logis mengenai pertanyaan itu. hanya aku sendiri yang tahu. Meskipun aku tahu, aku pun takkan mampu untuk menjelaskan padamu bagaimana itu bisa terjadi. Haha. Sangat menyebalkan, bukan? Memuakkan sekali.

***

"Unune kok nangis wae.."
Yah, mau bagaimana lagi. Dalam kondisi yang serba tidak enak seperti ini, apa   sih yang bisa aku lakukan? 

Aku baru saja berniat mengatupkan mata dan mulai bermimpi. Membayangkan wangi bunga tidur yang sebentar lagi akan kusentuh. Hmm. Mengharap sesuatu yang indah itu tidak salah, kan? Namun tiba-tiba saja, sebelum mataku terkatup dengan rapat, bagai ditikam sebilah pisau berkarat (mending kalo tajam, lansgung sakit langsung udah, ini nggak langsung nancep!) rasanya gila, sakit. Lalu apa yang terjadi?  Aku menangis lagi. Cengeng.

***
Sinar matahari yang masuk melalui celah-celah dinding kamar perlahan membangunkan jiwaku, tidak dengan ragaku. Malas sekali rasanya untuk sekadar menyingkirkan selimut dari badanku. Mengusap wajah, merasakan sisa-sisa air mata yang telah mengering. 

***

Pagi yang terlalu indah jika dilewatkan hanya dengan wajah yang suram. Tatap hari dengan ceria dan tersenyumlah! =)

Post a Comment

0 Comments