Merindu Bulan

Thursday, November 04, 2010
9:30 PM




Hey, siapa sesungguhnya dirimu? Pandai sekali kau mencuri hatiku, walau kau tak tahu bahwa kau telah mencurinya. Ha, apa maksudnya? Kau pasti bingung bukan? Tepatnya aku yang sudah memaksamu mencurinya. Tahukah engkau, bahwa dirimu memang terlalu mudah untuk dikagumi. Aku salah satunya! Kau pasti juga tak tahu, kan, kalau dalam setiap langkahku, aku selalu berharap agar kakiku ini membawaku berpapasan denganmu, walaupun harus kuterima bahwa kau tak kan mungkin melihatku. Resiko! Aku juga tak berharap banyak, kok. Hanya menatapmu dari kejauhan, aku senang. Seperti itukah, sebegitunyakah? Ah, bagaimana pula bila setiap hari, setiap waktu ku memandangmu, bisa-bisa jantungku copot. Hhaha. Gila. Ini gila. Jujur saja ya, aku tak ingin gila karenamu. Walaupun memang senyummu mampu menyihir setiap orang yang mampu menangkap kelembutannya untuk terpukau. Begitu juga denganku tentu saja, tak perlu ditanya lagi, lah. Ah, membicarakanmu memang tiada habisnya, hanya membuat bibir pegal. Menulismu dalam susunan untaian kalimat juga membuat jari-jemariku kaku. Sekali lagi, kubilang ini resiko. Yah, tak bisa kupungkiri bahwa kau memang anugrah yang indah, bagiku yang mengagumimu.


Post a Comment

0 Comments