Saat Diam Merasuk

Telepon mati, kemudian aku lega karena pada akhirnya aku bisa menahan diri. Yah, ia memutuskan untuk menyudahi percakapan kali ini. Mungkin tak bisa disebut percakapan, karena aku lebih sering diam. Diam, dengan pikiran yang berkelana entah kemana.

Image from DariuszSankowski

Maaf, memang belum bisa menjawab pertanyaan super berat yang kau lontarkan itu. Karena bahkan aku sampai tak mampu membayangkan bila aku sedang berada di posisimu. Yang-mungkin-memiliki kebimbangan. Aku juga..

Aku cuma bisa (dalam hati) berkata semua terserah padamu. Aku mendukungmu. Cuma itu yang bisa aku lakukan. Tak mungkin menghambatmu melakukan apa yang ingin kamu lakukan. Aku tak bisa menahanmu. Egois namanya. 

Well, chase your dreams, I'll (InshaAllah) always be here to support you.

***

Yuki No Hana berhasil memancing air mata.. Sudahlah, selamat beristirahat..

Post a Comment

0 Comments