Jumat, 25 November 2016
Hari yang suci, menyenangkan, mengesankan, mengharukan.
Pagi ini, berulangkali aku mencoba menahan haru. Membayangkannya saja air mataku bisa menetes. Bayangan tentang mendiang ibu guru SD yang sangat kusayangi beberapa hari ini terus menghantui. Diikuti dengan mimpi semalam tentang teman SDku yang telah tiada.
Image from here |
Seperti dikejar waktu, begitulah perjalananku pagi ini. Rencana membeli bunga, menulis kata-kata panjang, pupus sudah. Hanya sebuah cake sederhana bertuliskan Selamat Hari Guru dan secarik kertas berisi ungkapan terima kasih yang mampu kutitipkan pada Pak Satpam.
"Assalamualaikum, Pak. Mohon maaf nggih, Bu Rofi masih mengajar di sini?"Maaf, Bu, saya membuatnya anonim. Saya hanya tak ingin nama saya saja yang muncul, padahal teman-teman pun pasti ingin mengucapkan hal yang sama.
"Oiya, Mbak. Masih. Ada yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin menitipkan ini, tapi minta tolong diserahkan langsung nggih Pak."
"Beliaunya sudah tahu dari siapa to?"
"Bilang saja dari muridnya dulu...."
***
Tiba di sekolah setelah agak grusa-grusu. Takut terlambat, padahal hari ini ada upacara bendera. Aku kudu nonton paskib neh ya? Hehe. Menyambut rekan-rekan guru dengan ucapan Selamat, Bu, Selamat, Pak. Apakah mereka juga merasakan kesan yang mendalam pada hari ini sepertiku?
Upacara, dan tiba saatnya mendengarkan lagu Hymne Guru, salah satu lagu yang dengan sekejap bisa membuatku gembeng. Eits, itu dulu. Ternyata hari ini aku lolos, hanya sedikit berkaca-kaca tapi tidak sampai menangis. Menahan diri karena baris paling depan, malu dong diliat siswa kalau nangis....
***
Jadwal yang padat selama enam jam sebelum istirahat salat Dhuhur membuatku dahaga. Teh hangat mana teh hangat? Tak biasanya sesiang ini belum tersedia. Ternyata memang tidak ada... Makan bersama siswa, menyempatkan cerita-cerita singkat, mengoreksi ulangan kelas VIII, dan menjalankan salat Dhuhur berjamaah.
Salah satu siswi bilang ingin salat bareng aku. Kumaklumi saja, karena memang dia sedang menghadapi sebuah masalah. Ketika selepas salat aku bilang ingin mampir ke ruang guru, dia kuminta naik ke kelas bersama teman, rasanya agak keberatan. Kupikir, apa dia sedang ada masalah dengan teman yang itu juga ya?
Saat naik ke tangga menuju lantai dua, seorang siswa kelasku ingin turun. "Mau kemana, Fy? Ini sudah bel! Ayo naik!" Dia tak mendengarkanku. "Mau beli minum dulu, Miss...." "Tapi sudah masuk, ayo naik!" Tapi dia menghalang-halangiku. Wah, ada apa ini... Kupikir ada anak bertengkar atau apa.. Makanya aku malah lebih ingin cepat naik. Saat hendak masuk kelas, dia tetap menghalangiku.. Apa yang terjadi, Nak?
Pintu terbuka dan mereka semua berdiri sambil memegang tulisan SELAMAT. Mereka serentak mengucapkan "Selamat Hari Guru Miss Nuri...." Duh, rasanya campur aduk. Benar. Ingin rasanya memeluk mereka satu persatu.
Dan banyak kata meluncur dari mulutku ....
Gak harus resmi kan fotonya? Haha |
0 Comments