Tentang Kamu yang Takkan Kutemu

Cerita yang nggak bakal kulupa seumur hidupku.
  
Image from Ghinzo

9 Agustus 2022

Pagi menjadi pagi yang mengejutkan. Betapa tidak, ada dua setrip yang tercetak merah di alat itu. Bagiku yang selama empat tahun selalu hanya melihat satu setrip, tentu saja terkejut. Perasaan campur aduk tidak terelakkan. Aku masih belum percaya, sehingga sehari kemudian aku memeriksanya kembali. The result was still the same. Praise be to Allah.

Kami langsung berencana mengunjungi dokter hari itu juga untuk memastikan. Namun, ada saja hal yang membuat rencana kami tertunda hingga lima hari kemudian. 

15 Agustus 2022

Adalah hari saat dokter menyatakan secara resmi tentang kabar gembira tersebut. Dokter banyak memberi kami nasihat, terutama tentang kesehatan psikis dan fisik. Saya bercerita bahwa saya bekerja di lokasi yang berjarak sekitar 27 km dari rumah dan pulang-pergi setiap hari. Dokter sangat menganjurkan bahwa saya lebih berhati-hati dan menyarankan supaya tidak melakukan perjalanan jauh.

Sepulang dari rumah sakit, kami berdiskusi apa hal terbaik yang dapat kami lakukan. Kami memutuskan bahwa mengundurkan diri dari  adalah hal terbaik bagi saya saat itu dan mencari tempat tinggal sementara yang dekat dengan tempat kerja selama satu bulan. 

21 Agustus 2022

Kami mengunjungi bidan terdekat untuk melakukan konsultasi. Kami diberi Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Nasihat beliau masih sama, hindari stres dan jangan bepergian jauh. Hal ini semakin memantapkan kami akan keputusan yang telah kami ambil bersama. 

22 Agustus 2022

Siang itu, jelang waktu zuhur, ada suatu hal yang membuatku takut. Kontan aku menelepon suami. I tried to calm myself, but it was hard. I was afraid. Ia memintaku tetap tenang. Malamnya, kami langsung ke dokter untuk periksa. Hasil pemeriksaan dan USG menyatakan bahwa kantung janin masih ada, aku harus istirahat total selama tiga hari, dan beliau pun memberikan surat rekomendasi pengunduran diri karena resiko keguguran. Tiga hari kemudian, aku istirahat di rumah. 

25 Agustus 2022

Khawatir karena masih terjadi pendarahan, Kamis malam aku kembali ke dokter. Janin itu telah tiada. Dokter langsung memberiku surat pengantar untuk tindakan kuretase. Malam itu juga, kami ke rumah sakit tujuan untuk langsung rawat inap. 

26 Agustus 2022

Tidak perlu kusampaikan bagaimana perasaanku waktu itu. Para ibu pasti mengetahuinya. Semua kabar gembira begitu cepat berlalu. Ada hikmah dan pelajaran yang kami ambil, itu pasti.

29 Agustus 2022

Berbekal surat pengunduran diri, aku menemui pimpinan tempatku bekerja karena alasan kesehatan. Beliau menerima surat tersebut dan tidak menolak pengunduran diriku per tanggal 1 Oktober 2022. 

1 Oktober 2022

Hari ini aku tidak masuk kerja karena suamiku sedang sakit. Rupanya, ada hal yang terjadi di sekolah saat aku izin. Pimpinan mengatakan pada sebuah forum tentang hal pengunduran diriku. Tetapi, mengapa aku menjadi sangat concern dengan hal tersebut? Baca di sini, ya.


Post a Comment

0 Comments