Mlipir ke Solo, Stay di Megaland (Hari 1)

 Jumat, 23 Agustus 2019


surakarta.go.id

Besok nih, udah bakal jadi yang kesekiankalinya aku jalan-jalan ke Solo sama suamik. Entah kenapa, kami jadi lebih sering ke Solo daripada ke Jogja--yang menurut beberapa temanku lebih enak disamperin daripada Solo. Pernah beberapa kali menginap, pernah juga perjalanan satu hari penuh tanpa menginap. Yang selalu kami rindukan itu, suasana minggu pagi CFD di Slamet Riyadi sama suasana malam area Galabo. Siangnya? Biasanya eksplor tempat wisatanya di Kota Surakarta dan Kab. Karanganyar. Berasa dapet bonus juga kalau di Solo pas lagi ada event budaya menarik buat diikutin.


Sabtu, 24 Agustus 2019

Kami berangkat dari Semarang cukup pagi, sekitar setengah tujuhKarena naik motor, pinginnya biar bisa santai-santai di jalan. Berangkat dengan perut kosong rasanya kurang enak, walhasil kami mampir di Indimaret Banyumanik buat beli minum sama onigiri. Karena si istri ini makannya lama bingits, akhirnya cuss dari Banyumanik jam 7 teng. Sepanjang perjalanan, lalu lintas nggak terlalu ramai karena asumsiku banyak sekolah dan kantor yang libur hari Sabtu. Jam 9 sampai di Megaland buat nitip tas soalnya aku mau ke Jogjaaaaa!! Habis itu, kami ke Stasiun Balapan yang--ehm--aku baru pertama kali kesitu. Jadi selama ini gak bisa relate waktu nyanyi Stasiun Balapan-nya The Godfather of Brokenheart. -_____- 

Berbekal hp yang batrenya nggak banyak yang penting kuota penuh, kami mengandalkan rute ke Google Maps. Alhamdulillah nggak disasarin. Tiba di sana berasa amazed gitu karena lumayan luas stasiunnya dan susunan stasiun yang beda sama di Semarang--yang memanjang--bikin aku kagok, ini masuknya lewat mana. Tapi santai ada tulisannya, Berhubung keberangkatan ke Jogja masih lama, 10.40, kami keluar stasiun buat cari sarapan yang asli. Tadi onigiri cuma ganjal perut, ya. Akhirnya nemu soto di depan pasar deket stasiun. Selesai nyoto, kami balik stasiun dan langsung check in, ternyata dalemnya gede banget TT tempat tunggu di dalam juga banyak bangetttt. Tapi...lumayan sepi.

Ada lima jalur di Solobalapan dengan ruang tunggu di kedua sisi. Kami pilih ke seberang karena di sana kelihatan lebih nyaman. Aku pengen lihat-lihat juga sih sebenernya, sekalian ambil foto tulisan Stasiun Solo Balapan. Singkat cerita, ada pengumuman kereta Prameks akan datang, so we prepared. Nah pas kereta datang, orang-orang yang mau naik Prameks langsung pada di depan pintu banget, macam mau mau masuk duluan semua. Oh memang ternyata kursi itu jadi rebutan. Jadi di Prameks nggak ada nomor kursinya, bahkan tersedia pegangan macam di BRT. Karena kami naik di stasiun awal keberangkatan, Alhamdulillah bisa duduk. Aku jadi ngebayangin pulangnya nanti, soalnya nggak pas di stasiun pertama. Buat kereta seharga 8000 rupiah saja, cukup nyaman, asal dapet kursi sih.. Pemeriksaan tiket juga via HP karena kami pesan online.

Satu jam kemudian kami sampai di Stasiun Lempuyangan. Stasiun yang lumayan besar dengan toilet yang bersih dan kering. Banyak food stalls di dalam stasiun, nggak tau di luarnya.

Kami order GoCar buat ke JEC. Tips order gocar ala ala suamik, kita order di dalam, tapi jangan kemana mana dulu baru nanya driver jemput dimana, soalnya pernah, terlanjur jalan ternyata bisa jemputnya dimana. You know, di beberapa daerah, gojek gabisa seenaknya ambil penumpang di stasiun. Akhirnya kami jalan ke pertigaan dan di sana sudah ada bapak parkir standby buat narikin parkir--meskipun mobil gocarnya nggak parkir--tapi tetep dimintain ongkos. Setelah drivernya cerita, ya memang driver harus kasih dengan tujuan ..... yang panjang bingits. Bagusnya di Jogja, driver itu juga urus izin, jadi driver itu semacam kerja "legal" gitu. Penjelasannya panjang bingits.

Beberapa menit kemudian, kami sampai di JEC yang lagi ada event @MocoSik--bazar buku, talkshow, konser musik. Cepet banget karena dilewatin jalan tikus sama bapak driver. Eeehhh sampai sana--udah jam 12 lebih--tapi belum juga bisa masuk, padahal di rundown mulainya jam 11. Akhirnya lunch dulu di salah satu area food truck. Kira kira ada 7 - 8 food trucks disana. Dari jauh aku scan itu menunya apa aja. Dan setelah diskusi tidak panjang tidak lebar, kami memutuskan buat ke food truck yang jual burger. Eitss sodara, burger satunya 40k. Busyet dah, akhirnya suamik beli french fries yang harganya 25k. Aku pindah food truck buat beli nasgor yang rasanya aneh bin sedikit seharga 25k juga. Air minum yang jual cuma di 1 food truck tapi mahal bingits dan ada 1 stand fruit tea. Ahhh, mahal semua. Tapi Alhamhamdulillah, dari tas ajaib suamik ada sebotol air mineral yang masih penuh. Yaudah gajadi beli minum.

Suamik yang rencananya mau ikut talkshownya Joko Pinurbo akhirnya batal karena seatnya udah penuh, akhirnya kami masuk ke area bazar buku. FYI, aku udah beli 2 tiket--yang kukira tiket masuk event tapi ternyata tiket musik--seharga @75k lewat tiketapasaja.com. Entah aku yang nggak mudengan atau iklannya yang nggak jelas (palingan aku yang gak paham), aku beli duluan tiket onlinenya padahal nggak niat nonton konser musiknya (soalnya malem). Akhirnya 2 tiket senilai 150k itu kami tuker buku. Dan setelah muter sana sini kami beli beberapa buku dan nambah 150k lagi. Maklum hobi beli buku tapi nggak hobi baca bukunya. 

Menjelang setengah 3 sore, kami memutuskan keluar gedung dan santuy-santuy sebelum pulang. MocoSik di emperan gedung yang gagal soalnya malah NgobrolSik sambil menunggu waktu agak sorean dikit. Kereta ke Solo berangkat 16.11.

Singkat cerita, kami udah balik lagi ke Lempuyangan. Yang aku bilang tadi banyak foodcourt di dalam, ternyata di luar juga lumayan banyak. Modelnya macam mini bandara gitu, jadi asyik. Kami nunggu lumayan lama juga di stasiun, selain buat duduk duduk istirahat, aku juga lebih suka menghabiskan waktu di dalam stasiun daripada di luaran.

Beberapa menit jelang 16.11, Prameks datang dan langsung cari dekat pintu. Tapi yang namanya kereta belum brenti ya kita gabisa ngepasin kan ya. Masuk kereta, tempat duduk udah penuh wuwuwuw. Berdirilah kami. Harus siap siap nih berdiri sejam. Alhamdulillah di Stasiun Klaten ada dua orang turun deket tempat aku berdiri, akhirnya bisa duduk deeh.. Eh, tapi malah keretanya brenti lama bingits, disalip 3 kereta. Ada sekitar 25 menitan kereta kami berhenti. Kata pak security, "Kita kereta murah ngalah aja sama kereta mahal." Beliau bilang, kereta pertama udah telat 50 menit disusul dua kereta lainnya. Gak mau suudzon karena bisa jadi ada kendala teknis. Yaudahlah yang penting selamat.

Sampai di Solobalapan udah hampir jam 6 sore, padahal harusnya 5.18 udah sampai. Posisi HPku mati padahal suami kuota lagi habis. Akhirnya ngecas dulu bentar--kalau pengen pulang nggak nyasar. Haha.

Setiba di Megaland, kami langsung check in dan mandi mandi. Roomnya lumayan nyaman banget, nanti bakal aku review sendiri. Malamnya, kami berencana nonton Solo Gamelan Festival di Benteng Vesternburg. Tapi berhubung lapar melanda, akhirnya order makanan dulu biar nggak pingsan di jalan.

Sekitar setengah 8 kami cuss ke Benteng. Jalan raya area itu lagi dipaving jadi harus muter dulu. Kami kira masuknya lewat pintu samping Galabo, dan bahkan kami udah parkir di parkiran Galabo dan jalan ke pintu itu. 

-----maaf manteman, karena nggak langsung nulis, cerita selanjutnya telanjur lupa----

Post a Comment

0 Comments