Image from Engin_Akyurt |
Sehari kemudian, Rabu, 10 Juni 2020, aku mencoba menelepon Hermina berkali-kali tapi nggak diangkat dong. Kzl, huhu. Akhirnya kami memutuskan datang langsung ke RS. Berbekal masker, hand sanitizer, KIS, kami pergi ke sana. Setiba di lobi RS, kami diminta untuk melakukan screening di tenda depan. Di situ, suhu tubuk kami dicek dan aku diwawancarai super kilat. Literally super kilat, dan aku harus menulis pernyataan kalau tidak sedang batuk, dll. dan tidak sedang pulang dari luar kota. Surat pernyataan itu nantinya diberikan ke petugas pendaftaran.
Nah, begitu masuk RS, aku ambil antrian di dekat satpam. Antriannya tidak banyak jadi lumayan cepat. Ohya, harus duduk jauh-jauhan, ya. Tapi tenang, kok, soalnya di kursi sudah diberi selotip tanda silang (yang kayaknya kalau diambil bekasnya nggak bisa ilang haha).
Gambar dari sini. |
Pas sudah dipanggil, aku menanyakan dokter bedah mulut di sana dan ternyata hanya ada satu. Namanya drg. Devi Farida Utami. Oleh petugas, aku dapat jadwal hari Senin, 15 Juni 2020 pukul 15.00. Karena ini adalah kali pertama aku periksa, petugas memberiku formulir untuk dipelajari dan diisi di rumah, dan dibawa lagi saat kembali hari Senin.
Baiklah, lumayan cepat dan mudah prosesnya. Tapi, .....
bersambung ke tulisan selanjutnya...
Tautan lain:
Sakit Gigi Bag. 1
Sakit Gigi Bag. 3
Sakit Gigi Bag. 4
Sakit Gigi Bag. 5
Sakit Gigi Bag. 6
Sakit Gigi Bag. 7
Kesan-kesan RS
0 Comments